Mengapa Kau Panggil Dia...?
Saat senja mulai menyingsing di ambang barat.
Bu Nana yang memiliki seorang Putri yang sangat cantik , baru pulang dari
pasar. Ia merupakan pedangang baju dipasar dekat rumahnya. Suaminya meninggal
dunia akibat kecelakaan yang terjadi 10 tahun yang lalu. Hal itu membuat ibu Nana harus banting
tulang mencari sesuap nasi. Sedangkan Nailah,putri ibu Nana sedang gelisah dan
campur marah akibat ia belum makan sedangkan nasih telah habis.
Sesampainya dirumah,ibu Nana
meletakkan barang dagangannya di kasur ruang tamu. Melihat ibunya telah datang,
Nailah langsung mendekai ibunya yang sedang duduk kelelahan. “Bu,ibu gimana
sih?ibu itu sebagai ibu rumah tangga harus becus dong. Aku itu dari tadi lapar,
belum makan .Eh.....malah ibu senang-senang kayak gini.”bentak Nailah pada
ibunya . “Ada apa toh nak?,ibu bukan senang-senang ,tapi ibu capek baru datang
dari pasar jualan nak.”ucap ibu Nana dengan nada lembutnya
walaupun Nailah sudah bentak-bentak kepadanya. “Ala....itu hanya alasan ibu
saja kan. Sudah, cepat masak, aku sudah
lapar banget nih!. Cepetan dong bu....?”bentak Nailah sambil menarik ibunya
hingga ibu Nana jatuh. “Astaghfirullah...ya allah, nak...”ucap ibu Nana sambil
menangis. “ihhh cengeng banget sih...”bentaknya sambil membalikkan tubuhnya dan
kembali kekamarnya lagi. Ibu Nana berusaha berdiri sendiri dan kedapur untuk
menyiapkan makanan untuk Nailah putri semata wayangnya yang tidak bisa membantu
beban ibu Nana selaku ibunya.
Hari demi hari telah berlalu. Bu Nana
begitu sabar menghadapi sifat anaknya yang semena-mena padanya. Namun
bagaimanapun juga, Nailah merupakan anak
satu-satunya yang sangat ia sayangi.
Semakin hari sikap Nailah semakin tak
terkendali. Bahkan ia menganggap ibunya seperti seorang pembantunya. Pada suatu
hari, Nailah sedang asik dikamarnya sambil berdandan dengan sangat cantik.
Nailah memang punya paras cantik. Lalu Nailah melihat ibunya yang tiba-tiba
muncul dihadapannya,ibunya muncul tanpa mengetok pintu kamar Nailah terlebih
dahulu, Nailah tampak marah kepada ibunya.
“Heh,siapa yang
nyuruh ke sini dan siapa yang mengisinkan ibu masuk”bentak Nailah.
“Wah... kamu cantik
sekali sayang. Kamu mau kemana?”ucap ibu yang keheranan. “Bukan urusan ibu!!!.
Bu,ibu belum jawab pertanyaan Nailah yang tadi....”
“Maaf nak, ibu lupa
tidak ketok pintu dulu, maaf ya...!” “maaf,maaf! Memangnya semudah itu minta
maaf,heh!” “maafkan ibu nak......maafkan ibu!oh iya, sekarang anak ibu yang
cantik ini mau kemana sih,,kok dandannya sebegitu cantiknya...” “hehh denger
yah,say yang cantik ini dibilang anak ibu. Emm,nggak ya bu.... ibu itu hanya
pembantu saya, yang kerjaanya hanya mengurus saya. Saya itu tidak sudipunya ibu
kandung kayak kamu. Pergi sana....ayooo cepat pergi...”ucap Nailah sambil
mendorong ibunya hingga jatuh. Dan nailah sendiri keluar entah kemana
perginya,meninggalkan ibunya yang masih tergeletak di lantai kamarnya.
Nailah yang masih berdiri didepan
halte bus merasa kelelahan. Namun tak lama kemudian, bus yang ditunggunya
datng. Setelah bus berhenti Nailah pun naik. Di tengah perjalanan, entah apa
yang terjadi, bus tiba-tiba mengerem dan membanting kekanan.
DDDDAAAAAAAARRRRR!!!!
` Bus terbanting ke jurang yang dalamnya
sekitar 25 meter dari atas. Semua penumpang dan supirnya tidak diketahui lagi
keberadaannya. Tak lama kemudian, polisi datang ketempat kejadian. Semua korban
dibawa kerumah sakit terdekat. Dari semua penumpang yang ada didalam bus
tersebut hanya dua orang yang masih hidup,salah satunya tetangga Nailah.
Tetangga Nailah tersebut memberitahukan
kepada ibu Nailah bahwa Nailah mengalami kecelakaan. Bu Nana ibunda Nailah yang
mendengar kabar bahwa putrinya mengalami kecelakaan pingsan dan tetangga Nailah
yang bernama pak tomo itu langsung membawa ibu Nana kerumah sakit untuk diperiksa
dan kebetulan bersamaan dengan Nailah yang sedang dirawat. Setelah diperiksa
ternyata menurut dokter ibu Nana
mengalami penyakit jantung yang sudah parah dan hanya hitungan hari dia akan
bertahan hidup. semakin hari keadaan ibu Nana semakin memburuk. Sedangkan
Nailah kondisinya semakin membaik.
Saat Nailah sadar,dirinya langsung
memanggil nama ibunya. Pak tomo yang berada di dekatnya berusaha untuk
menenangkan Nailah. Namun Nailah sama sekali tidak menghiraukan pak tomo.
“ibu...ibu...ibu...”teriak Nailah sambil menangis...
Pak tomo mencoba
menjelaskan kepada Nailah apa yang terjadi kepada ibunya. Seketika Nailah
berteriak memanggil ibunya,dan dia tidak percaya bahwa ibunya sakit dan tinggal
sebentar lagi.
Nailah lansung menemui ibunya yang
sedang dirawat dirumah sakit yang sama. Ketika Nailah menemukan kamar tempat
ibunya dirawat. Nailah menangis dan menyesali semua kesalahan yang dia lakukan
kepada ibunya yang sudah jelas-jelas ibu yang sangat sayang kepada anaknya itu.
“ibuuuu....maafkan Nailah bu...”ucap Nailah yang menyesali kelakuaanya. Ibu
nana terbaring lemah dan tak lama kemudian ibu nana mendengar suara putrinya
yang sangat ia sayangi yaitu Nailah, ibu nana membuka matanya. “ya nak,ibu
sudah memaafkan kamu. Kamu tidak apa-apa nak..”ucap ibu nana yang sanga
menghawatiri akan terjadi sesuatu kepada anaknya walaupun dirinya terbaring
lemah. “Nailah baik-baik saja bu? Ibu tidak usah memikirkan Nailah yang penting
ibu sekarang harus sembuh..” nailah sambil memeluk dan mencium ibunya. Ibu nana
hanya menangis bahagia karena putrinya sudah menyesali semuanya. Kemudian ibu
nana berkata pada Nailah “maafkan ibu yah nak, jaga dirimu baik-baik yah. Ibu
sayang Nailah” seketika ibu nana menutup matanya. Nailah nangis dan berteriak
memanggil dokter. Tak lama kemudian dokterpun datang dan ternyata ibu nana
sudah tiada. Nailah menangis histeris “ibuuu...bangun bu,jangan tinggalin
nailah bu..”. nailah tidak percaya
dengan semua itu tapi itulah kenyataannya
“ya
allah...ampunilah segala dosanya. Terimalah ia disisiMu, bukalah pintu syurgaMu
untuknya. Mengapa begitu cepat kau panggil dirinya dari sisiku???. Padahal ak
masih belum bisa membuatnya bahagia. Mengapa kau panggil dirinya
dariku....mengapa??,” ucap Nailah dalam hatinya.